✔ Penyebab Utama Anak Berbohong (Serta Cara Mengatasinya)
Penyebab Utama Anak Berbohong (Serta Cara Mengatasinya) - Anak sanggup sangat lihai berbohong, terutama kalau anak mempunyai orang renta yang juga hobi berbohong.
Anak akan meniru, kalau Ibu dan Ayahnya dilihatnya sering berbohong, maka cepat atau lambat anak akan menirunya.
Anak | Photo credit: Shutterstock.com | By carballo
Anak-anak berbohong biasanya lantaran melaksanakan suatu kesalahan kemudian ingin menghindar dari tanggung jawab.
Anak khawatir kalau dirinya jujur maka akan dimarahi oleh orang tuanya.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa anak cenderung berbohong lantaran sangat takut dengan orangtuanya yang terlalu keras dalam merespon.
Anak berhobong juga lantaran ingin terlihat keren. Sering anak menciptakan dongeng bohong yang pada dasarnya bahwa dirinya hebat.
Berbohong-nya anak ini lantaran rasa tidak percaya diri, sehingga dirinya mengarang dongeng untuk menciptakan orang lain terkesan.
Baca Juga : Hakikat berguru dan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Jika anak sering berbohong biar terlihat baik di depan orang lain, ini mungkin jawaban kesalahan orang renta yang kurang perhatian pada anaknya.
Bantulah anak biar sanggup terhubung dan bergaul dengan orang lain tanpa harus berbohong. Tumbuhkan rasa kepercayaan diri anak.
Jika anak berusaha keras maka pujilah usahanya sehingga anak akan mengenali nilai kerja kerasnya. Sebagian orang renta yang kolot justru terfokus pada hasil.
Kebiasaan berbohong anak harus diatasi, lantaran sanggup menjadi kebiasaan jelek yang merugikan.
Jika orang renta suka berbohong maka anak akan menirunya. Anak merupakan peniru yang ulung.
Dorong anak untuk menyampaikan apa adanya. Disisi lain, jadilah Anda sebagai orang renta yang bijak.
Hindari suka membentak anak kalau anak melaksanakan kesalahan, lebih baik memperlihatkan sanksi yang mendidik.
Jelaskan kepada anak perihal alasan kenapa ia dieksekusi sehingga anak mengetahui kesalahan yang diperbuatnya. Lalu beri kesempatan anak berbicara, dengarkan klarifikasi anak.
Hukuman harus bernilai faktual dan mendidik. Hindari melaksanakan kekerasan fisik. Hukuman mendidik sanggup berupa:
Jelaskan alasan mengapa anak dihukum, jelaskan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Jika anak telah menjalani sanksi dengan baik, jangan ragu untuk memuji komitmennya dalam menjalani hukuman. Berikan anak reward alasannya yaitu sudah bersikap baik dan koperatif.
Menanggapi dengan bijak pada kesalahan anak, menciptakan anak lebih gampang mengakui kesalahannya (sehingga tidak perlu berbohong).
Jika anak berbohong lantaran faktor tidak percaya diri, maka bimbinglah anak dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Berikan hadiah dan support kalau anak bersikap jujur dan berani menghadapi kesulitan/permasalahan.
Selain itu, beritahu anak bahwa kejujuran yaitu hal yang sangat berharga, khususnya kejujuran pada orang tua.
Jika anak berani mengakui kesalahan yang dilakukannya, maka pujilah anak lantaran sudah bersikap jujur dan pemberani.
Baca Juga : Cara Efektif Meningkatkan Semangat Belajar si Kecil
Hindari memojokkan anak untuk mengakui kebohongannya (memaksa anak). Lebih baik gunakan cara pendekatan persuasif dengan erat sehingga anak merasa nyaman dan mau berkata jujur.
Jangan emosional kalau anak berbohong, jangan hingga orang renta mengeluarkan kata-kata kasar. Bersikap lembut menciptakan anak akan terbuka pada orang tuanya.
Pererat ikatan emosional dan cinta antara anak dan orang tua. Kedekatan ini menciptakan anak merasa kondusif sehingga mau terbuka pada orang tuanya.
Seorang Ibu mengeluhkan anaknya yang suka berbohong. Setelah diusut, diketahui bahwa si Ibu kurang perhatian pada anaknya.
Dimana anak terlalu sering dikritik tapi jarang diberi pujian. Hubungan cinta antara Ibu dan anak tidak ada, hal inilah yang menciptakan anak suka berbohong.
Demikianlah Penyebab Utama Anak Berbohong (Serta Cara Mengatasinya) semoga bermanfaat untuk anda dan rekan rekan semua.
Anak akan meniru, kalau Ibu dan Ayahnya dilihatnya sering berbohong, maka cepat atau lambat anak akan menirunya.
Anak | Photo credit: Shutterstock.com | By carballo
Anak-anak berbohong biasanya lantaran melaksanakan suatu kesalahan kemudian ingin menghindar dari tanggung jawab.
Anak khawatir kalau dirinya jujur maka akan dimarahi oleh orang tuanya.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa anak cenderung berbohong lantaran sangat takut dengan orangtuanya yang terlalu keras dalam merespon.
Anak berhobong juga lantaran ingin terlihat keren. Sering anak menciptakan dongeng bohong yang pada dasarnya bahwa dirinya hebat.
Berbohong-nya anak ini lantaran rasa tidak percaya diri, sehingga dirinya mengarang dongeng untuk menciptakan orang lain terkesan.
Baca Juga : Hakikat berguru dan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Jika anak sering berbohong biar terlihat baik di depan orang lain, ini mungkin jawaban kesalahan orang renta yang kurang perhatian pada anaknya.
Bantulah anak biar sanggup terhubung dan bergaul dengan orang lain tanpa harus berbohong. Tumbuhkan rasa kepercayaan diri anak.
Jika anak berusaha keras maka pujilah usahanya sehingga anak akan mengenali nilai kerja kerasnya. Sebagian orang renta yang kolot justru terfokus pada hasil.
Kebiasaan berbohong anak harus diatasi, lantaran sanggup menjadi kebiasaan jelek yang merugikan.
Mencegah dan Mengatasi Anak Berbohong
Terapkan perilaku kejujuran sebagai prioritas di rumah Anda, khususnya untuk orang renta lantaran anak akan menggandakan orang tuanya.Jika orang renta suka berbohong maka anak akan menirunya. Anak merupakan peniru yang ulung.
Dorong anak untuk menyampaikan apa adanya. Disisi lain, jadilah Anda sebagai orang renta yang bijak.
Hindari suka membentak anak kalau anak melaksanakan kesalahan, lebih baik memperlihatkan sanksi yang mendidik.
Jelaskan kepada anak perihal alasan kenapa ia dieksekusi sehingga anak mengetahui kesalahan yang diperbuatnya. Lalu beri kesempatan anak berbicara, dengarkan klarifikasi anak.
Hukuman harus bernilai faktual dan mendidik. Hindari melaksanakan kekerasan fisik. Hukuman mendidik sanggup berupa:
- Berdiri menghadap tembok selama 30 menit.
- Tidak boleh bermain gadget dalam waktu tertentu.
- Pengurangan uang jajan.
- Membersihkan rumah dan halaman.
Jelaskan alasan mengapa anak dihukum, jelaskan dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Jika anak telah menjalani sanksi dengan baik, jangan ragu untuk memuji komitmennya dalam menjalani hukuman. Berikan anak reward alasannya yaitu sudah bersikap baik dan koperatif.
Menanggapi dengan bijak pada kesalahan anak, menciptakan anak lebih gampang mengakui kesalahannya (sehingga tidak perlu berbohong).
Jika anak berbohong lantaran faktor tidak percaya diri, maka bimbinglah anak dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Berikan hadiah dan support kalau anak bersikap jujur dan berani menghadapi kesulitan/permasalahan.
Selain itu, beritahu anak bahwa kejujuran yaitu hal yang sangat berharga, khususnya kejujuran pada orang tua.
Jika anak berani mengakui kesalahan yang dilakukannya, maka pujilah anak lantaran sudah bersikap jujur dan pemberani.
Baca Juga : Cara Efektif Meningkatkan Semangat Belajar si Kecil
Hindari memojokkan anak untuk mengakui kebohongannya (memaksa anak). Lebih baik gunakan cara pendekatan persuasif dengan erat sehingga anak merasa nyaman dan mau berkata jujur.
Jangan emosional kalau anak berbohong, jangan hingga orang renta mengeluarkan kata-kata kasar. Bersikap lembut menciptakan anak akan terbuka pada orang tuanya.
Pererat ikatan emosional dan cinta antara anak dan orang tua. Kedekatan ini menciptakan anak merasa kondusif sehingga mau terbuka pada orang tuanya.
Seorang Ibu mengeluhkan anaknya yang suka berbohong. Setelah diusut, diketahui bahwa si Ibu kurang perhatian pada anaknya.
Dimana anak terlalu sering dikritik tapi jarang diberi pujian. Hubungan cinta antara Ibu dan anak tidak ada, hal inilah yang menciptakan anak suka berbohong.
Demikianlah Penyebab Utama Anak Berbohong (Serta Cara Mengatasinya) semoga bermanfaat untuk anda dan rekan rekan semua.
Belum ada Komentar untuk "✔ Penyebab Utama Anak Berbohong (Serta Cara Mengatasinya)"
Posting Komentar